Kuambil udara sebanyak2nya sampai tak ada lagi tempat kosong didalam dadaku. Aku memenuhinya dengan energi positif. Kemudian aku merasa sesak, terbatuk, lalu muntah. Energi itu memberikan penolakan pada tubuhku. Menangislah wahai sesuatu yang bersembunyi didalam ragaku. Aku mengerti mengapa kau tak sejalan denganku. Kau memberitahukanku tentang sebuah kekeliruan dan aku sepakat denganmu. Namun, aku tak mengikutimu. Bukan sebab aku begitu pasrah dengan lumpuhnya penglihatanku. Kau tahu kan, aku masih membutuhkan banyak huruf untuk menyusunnya menjadi kalimat yang benar. Dan aku berdoa kekeliruan itu akan patah pada saatnya nanti...
(Kamar, january 23, 2017. Pukul 00.54
Bismillah... aku buta ya Allah. Hanya Engkau lah yang memberiku penglihatan)
3 Komentar
😌
BalasHapusAbis olah raga yo brow... nganti kemringet 😂
BalasHapusTau aj yg suka kringet
Hapus